Maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah dua masalah kesehatan yang sering dianggap sama karena memiliki gejala yang mirip. Namun, sebenarnya kedua kondisi ini memiliki perbedaan. Penting untuk mengetahui perbedaan GERD dan maag agar penderitanya bisa mengetahui pengobatan yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang perbedaan maag dan GERD, mulai dari gejala, penyebab, serta pengobatan dan cara pencegahannya.
1. Pengertian GERD dan Maag
Perbedaan GERD dan maag yang paling utama terletak pada pengertian secara umum. GERD adalah penyakit refluks asam yang terjadi ketika cairan lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus) secara berulang-ulang. Sedangkan maag adalah istilah medis untuk menggambarkan berbagai gejala yang terjadi di daerah perut bagian atas.
Secara umum, GERD biasanya ditandai dengan sensasi terbakar di dada hingga tenggorokan atau sensasi makanan yang naik kembali, sulit menelan, dan batuk di malam hari. Sementara itu, maag biasanya ditandai dengan rasa nyeri perut, rasa terbakar di ulu hati, kembung, mual, atau muntah.
2. Gejala GERD dan Maag
Meskipun maag dan GERD memiliki beberapa gejala yang mirip seperti rasa terbakar di dada, ada beberapa perbedaan utama dari keduanya, yaitu:
- Gejala Maag: Nyeri perut yang berhubungan dengan makanan atau pola makan tertentu, kembung, mual, muntah, cepat kenyang, dan perut terasa begah.
- Gejala GERD: Heartburn yang terjadi setelah makan atau pada malam hari, regurgitasi atau sensasi makanan yang naik kembali, sulit menelan (disfagia), batuk yang terjadi pada malam hari, dan terkadang rasa sakit di dada.
3. Penyebab GERD dan Maag
Penyebab GERD dan maag memang bisa bervariasi tergantung kondisi tubuh masing-masing. Namun, penyebab juga bisa menjadi salah satu perbedaan GERD dan maag yang penting diketahui.
- Penyebab Maag: Konsumsi makanan pedas, asam, atau berlemak, konsumsi minuman beralkohol, merokok, stres, serta penggunaan obat-obatan tertentu seperti NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs).
- Penyebab GERD: Lemahnya katup esofagus (LES) yang memungkinkan cairan lambung naik kembali ke esofagus, obesitas, kehamilan, merokok, konsumsi makanan atau minuman yang memicu refluks asam, serta kondisi medis tertentu seperti hernia hiatus.
4. Pengobatan GERD dan Maag
Pilihan pengobatan untuk maag dan GERD dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan faktor penyebab yang mendasarinya:
- Pengobatan Maag: Perubahan pola makan dan gaya hidup, penghindaran makanan pemicu, pengurangan stres, serta penggunaan obat antasida atau obat yang mengurangi produksi asam lambung seperti inhibitor pompa proton (PPI).
- Pengobatan GERD: Modifikasi gaya hidup seperti menghindari makanan pemicu, mengurangi berat badan jika obesitas, elevasi kepala saat tidur, serta penggunaan obat-obatan seperti PPI, H2 blocker, atau prokinetik untuk meningkatkan peristaltik lambung.
Selain pengobatan medis oleh dokter, kamu bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan tubuh sebaik mungkin. Salah satu caranya adalah dengan menjaga keseimbangan pH tubuh agar tidak terlalu asam. Misalnya dengan rutin minum air putih yang mengandung pH lebih dari delapan atau juga disebut air alkali.
Vio8+, produk air alkali terbaik di Indonesia yang mengandung pH lebih dari delapan, sehingga mampu menetralkan asam agar tubuh lebih sehat. Vio8+ diproses dengan Korean Technology yang terjamin kualitas dan kebersihannya.
Vio8+ juga memiliki banyak manfaat seperti anti aging, mengurangi kekentalan darah, hingga menghilangkan radikal bebas. Tidak hanya itu, Vio8+ juga mengandung oksigen 100 ppm yang dapat meningkatkan saturasi oksigen, sehingga distribusi oksigen di tubuh lebih lancar dan tubuh jadi lebih segar.